Saturday 9 April 2011

PEMROGRAMAN BAHASA C UNTUK CodevisionAVR

PEMROGRAMAN BAHASA C UNTUK AVR
Bahasa C luas digunakan untuk pemrograman berbagai jenis perangkat,
termasuk mikrokontroler. Bahasa ini sudah merupakan high level
language, dimana memudahkan programmer menuangkan algoritmanya. Untuk
mengetahui dasar bahasa C dapat dipelajari sebagai berikut.


1. Struktur penulisan program
#include < [library1.h] > // Opsional
#include < [library2.h] > // Opsional
#define [nama1] [nilai] ; // Opsional
#define [nama2] [nilai] ; // Opsional[global variables] // Opsional
[functions] // Opsional
void main(void) // Program Utama
{
[Deklarasi local variable/constant]
[Isi Program Utama]
}
2. Tipe data
char : 1 byte ( -128 s/d 127 )
unsigned char : 1 byte ( 0 s/d 255 )
int : 2 byte ( -32768 s/d 32767 )
unsigned int : 2 byte ( 0 s/d 65535 )
long : 4 byte ( -2147483648 s/d 2147483647 )
unsigned long : 4 byte ( 0 s/d 4294967295 )
float : bilangan desimal
array : kumpulan data-data yang sama tipenya.

3. Deklarasi variabel & konstanta
Variabel adalah memori penyimpanan data yang nilainya dapat diubah-ubah.
Penulisan : [tipe data] [nama] = [nilai] ;
Konstanta adalah memori penyimpanan data yang nilainya tidak dapat diubah.
Penulisan : const [nama] = [nilai] ;

Tambahan:
Global variabel/konstanta yang dapat diakses di seluruh bagian program.
Local variabel/konstanta yang hanya dapat diakses oleh fungsi tempat dideklarasikannya.

4. Statement
Statement adalah setiap operasi dalam pemrograman, harus diakhiri
dengan [ ; ] atau [ } ]. Statement tidak akan dieksekusi bila diawali
dengan tanda [ // ] untuk satu baris. Lebih dari 1 baris gunakan
pasangan [ /* ] dan [ */ ]. Statement yang tidak dieksekusi disebut
juga comments / komentar.
Contoh:
suhu=adc/255*100; //contoh rumus perhitungan suhu

5. Function
Function adalah bagian program yang dapat dipanggil oleh program utama.
Penulisan :
[tipe data hasil] [nama function]([tipe data input 1],[tipe data input 2])
{
[statement] ;
}

6. Conditional statement dan looping
if else : digunakan untuk penyeleksian kondisi
if ( [persyaratan] ) {
[statement1];
[statement2];
}
else {
[statement3];
[statement4];
}


for : digunakan untuk looping dengan jumlah yang sudah diketahui
for ( [nilai awal] ; [persyaratan] ; [operasi nilai] ) {
[statement1];
[statement2];
}


while : digunakan untuk looping jika dan salama memenuhi syarat tertentu
while ( [persyaratan] ) {

[statement1];
[statement2];
}

do while : digunakan untuk looping jika dan salama memenuhi syarat tertentu, namun min 1 kali
do {
[statement1];
[statement2];
}


while ( [persyaratan] )

switch case : digunakan untuk seleksi dengan banyak kondisi
switch ( [nama variabel] ) {

case [nilai1]: [statement];
break;
case [nilai2]: [statement];
break;
}


7. Operasi logika dan biner
Logika
AND :&&
NOT : !
OR : ||
Biner
AND : &
OR : |
XOR : ^
Shift right: >>
Shift left : <<
Komplemen : ~

8. Operasi relasional (perbandingan)
Sama dengan : ==
Tidak sama dengan : !=
Lebih besar : >
Lebih besar sama dengan : >=
Lebih kecil : <
Lebih kecil sama dengan : <=

9. Operasi aritmatika
+ , – , * , / : tambah,kurang,kali,bagi
+= , -= , *= , /= : nilai di sebelah kiri operator di tambah/kurang/kali/bagi dengan nilai di sebelah kanan operator
% : sisa bagi
++ , — : tambah satu (increment) , kurang satu (decrement)

Contoh :

a = 5 * 6 + 2 / 2 -1 ; maka nilai a adalah 30

a *= 5 ; jika nilai awal a adalah 30, maka nilai a = 30×5 = 150.

a += 3 ; jika nilai awal a adalah 30, maka nilai a = 30+5 = 33.

a++ ; jika nilai awal a adalah 5 maka nilai a = a+1 = 6.

a– ; jika nilai awal a adalah 5 maka nilai a = a-1 = 4.


sumber :
marausna.wordpress.com

Leia mais...

Tutorial instalasi Proteus 7.7 sp2 pada windows

siapkan file proteus 7.7 sp2 yang dapat didownload pada menu disamping post ini,

Setelah melakukan download file Proteus 7.7 sp2, maka extract file RAR tersebut pada folder yangsama saja



Kemudian hal yang pertama dilakukan yaitu mengkopi file licency.lxk pada folder \Proteus 7.7 SP2 Pro\Patch Proteus 7.7 SP2 v1.1 ke My Documents anda,





Lanjutkan instalsi seperti biasa, maka proteus akanmeminta licecy ada, pilih locally, pilih next



Kemudian akan tampil bahwa belum ada licecy yang diinstal, pilih next



Kemudian akan tampil form instalasi lisesi, pilih browse lisensi, browse ke My Documets cari Licecy.lxk yang dicopy pada langkah pertama



Kemudian pilih install, bila ada pertanyaan continue…pilih ok, kemudian close form instalasi lisensi, jika berhasil maka akan tampil, seperti gambar berikut,



Lanjuka instalsi sampai selesai, kemudian crack proteus dengan Proteus Pro 7.7 SP2 v1.1.exe pada folder \Proteus 7.7 SP2 Pro\Patch Proteus 7.7 SP2 v1.1, ubah lokasi instalsi proteus dengan browse ke program, missal c:/program files/labcenter/proteus, kemudian pilih update….

Proses instalasi selesai…..proteus siap digunakan

Leia mais...

Project running LED pada Atmega8535 dengan codevisionAVR

1. INTERFACING LED TO ATMEGA8535

Berikut adalah beberapa aplikasi praktik yang nantinya dapat lebih menjelaskan fungsi dan fasilitas input/output.
Rangkailah rangkaian berikut (hardware atau simulasi proteus)


APLIKASI 1: OUTPUT
• Setting Hardware:

1. Hubungkan PORTC minimum sistem dengan led array menggunakan kabel pita.

2. Hubungkan downloader dengan Min Sys Atmega8535

3. Hidupkan saklar power, led power pada Min Sys Atmega8535 harus dalam keadaan nyala.

• Programming:

1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.

2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.

3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 4 Mhz.

4. Klik tab Ports, pilih tab Port C seperti pada gambar, ubah setting bit 0 – bit 7 sebagai out.

Hasil setting ini berpengaruh pada nilai register DDRxn, dan PORTxn.

5. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.

6. Buat direktori dengan nama io1.

7. Save file CV AVR dengan nama io1.cwp pada direktori io1.

8. Save file .C dengan nama io1.c pada direktori io1.

9. Save file project dengan nama io1.prj pada direktori io1.

• Project Setting

1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan memilih menu project >> configure.

2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip. Terlihat tampilan seperti pada gambar dibawah,

setting ini akan membantu kita mengotomasi untuk langsung memrogram chip ketika kita

selesai Make Project File.

• Listing Program

1. Sekarang perhatikan kode bahasa C pada bagian setting register DDRxn, dan PORTxn,tampak sebagai berikut,

DDRC = 0xFF yang berarti 8 bit port C difungsikan sebagai output. PORTC = 0x00

berarti nilai awalan output adalah 0 (low)

2. Nilai register PORTC diatas adalah nilai awalan pada saat mikrokontroller start-up, kitabisa mengubah nilai output port C dengan mengubah nilai register PORTC pada loopingwhile.

PORTC = 0xCD, nilai output port C adalah CD dalam bentuk hexa atau 11001101 dalam bentuk biner.

3. Program chip dengan memilih menu Project >> Make atau dengan menekan shift + F9.



Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
4. Klik Program, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.

5. Perhatikan led array, lampu led akan menyala 11001101 jika diurut dari Port7- Port0.

6. Ulangi langkah 2 sampai 6 dengan memberikan nilai PORTC yang berbeda beda pada looping while. Perhatikan perubahan nyala led pada led array.

Download Project running LED pada Atmega8535 dengan codevisionAVR

Leia mais...

Download Proteus 7.7 sp2


Proteus adalah sebuah software yang digunakan untuk mendesign rangkaian elektronika serta dapat disimulasikan, hal yang membedakan dan sangat menarik dari proteus simulasi mikrokontroller degan source kode dari program lain ex : codevision AVR dapat dilakukan, bukan hanya itu proteus juga dapat mendesign layout pcb.

silahkan download disini
Proteus 7.7 sp2 design software

Leia mais...

Gimana Sih Cara Buat Sendiri PLC (Programmable Logic Control) Murah dan Berkualitas.....

tertarik lebih lengkap artikel download disini :
PLC mikro lengkap

Kemajuan teknologi saat ini telah banyak merubah cara hidup manusia, sehingga pada akhirnya akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Perkembangan teknologi dibidang elektro contohnya, dengan teknologi elektro yang semakin canggih dapat semakin mempermudah manusia dalam melakukan sesuatu. Selain itu, teknologi elektronika tepat guna juga sangat membantu dalam segala aspek kehidupan.

Aplikasi Perangkat elektronik pada umumnya memerlukan suatu media penghubung antara satu perangkat elektronik dengan perangkat elektronik lainnya, salah satu media yang digunakan yaitu media fisik berupa PLC. PLC (kepanjangan Programmable Logic control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logika 0 atau 1, hidup atau mati).

PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, penanganan bahan, perakitan, otomatis dan sebagainya. Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronikmembutuhkan PLC.

Namun harga PLC ini sangatlah mahal sehingga biasanya hanya industry-industri besar saja yang menggunakannya. Maka dari itu penulis terinspirasi untuk membuat atau pun merakit PLC sendiri guna mendapatkan PLC dengan harga yang murah tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkannya.Perakitan ini menggunakan buku panduan yaitu :
Artanto, Dian.2009.Merakit PLC Mikro Dengan MikroKontroller.Jakarta: Elex Media
sangat disarankan buat pemula karena sangat detail tentang Mikrokontroller PIC16F877A, penggunaa ladder mikro, serta burning hex-nya, namun buku ini hanya mengarahkan Mikrokontrol sebagai aplikasi serba guna, nah tulisan ini hanya fokus pada perakitan PLC saja
gambar Input (kiri), output (kanan)
  • Rancang bangun PLC mikro
Pada PLC mikro terdiri dari beberapa bagian penting agar dapat bekerja sesuai dengan yang kita harapkan, bagian bagian ini yang akan kita sebut sebagai modul (part) yang akan mendukung agar PLC mikro ini dapat bekerja, berikut gambar bagan kerjanya.
layaknya PLC pabrikan PLC mikro ini juga menggunakan diagram ladder yang disebut "ladder micro" yang memiliki bentuk yang khas ladder diagram.
nah LDMIKRO ini bisa km search di google ato downlot aja disini uda diasiapin bro...:
LDMIKRO (ladder diagram)
project traffic light 4 simpang yag telah saya rancang bisa di lihat disini :
code 4 simpang file ld dan hex
sedabgkan program untuk burning hex ld mikronya bisa diperoleh dsini
PICPgm

berikut schematic yag digunakan dalam PLC mikro ini :
gambar 1, power supply, mikrokontroller (min sys), komunikasi rs 232, input, output.
download schematic dan layout tinggal printnya lengkapnya :
schematic
layout

catatan
namun semua file schemaric hanya dibuka oleh proteus (ARES dan ISIS) silahkan search di google ,krna kapasitas cukup besar "proteus" ato coba link ini
http://www.indowebster.com/Proteus_7_Pro.html
http://www.indowebster.com/Proteus_v72_SP2_Prorar.html
http://www.4shared.com/file/PfJjK81i/Proteus_72FULL.htm

tertarik lebih lengkap artikel download disini :
PLC mikro lengkap

referensi :
Artanto, Dian.2009.Merakit PLC Mikro Dengan MikroKontroller.Jakarta: Elex Media Komputindo.
Malvino.2007.Prinsip-Prinsip Elektronika.Jakarta: Erlangga.
Melore, Phil. Your PLC Tutorial. www.plcs.net. Bengkulu, 2009
Team .PIC16F877A datasheet dan BC547 datasheet.www.digi-ware.com, Bengkulu, 2009
Stadler. PICPgm-Free PIC Development Programmer For Windows. www.members.aon.at/electronics/pic/picpgm/. Bengkulu, 2009
Westhues, Jonathan. Ladder Logic For PIC and AVR. www.cq.cx/ladder.pl. 2009

Leia mais...

SENSOR KELEMBABAN ( HUMIDITY AND MOISTURE SENSOR )

Jenis – jenis sensor kelembaban (humidity sensor) :

  1. Capacitive Sensors
  2. Electrical Conductivity Sensors
  3. Thermal Conductivity Sensors
  4. Optical Hygrometer
  5. Oscillating Hygrometer
1. Capacitive Sensors (Sensor Kapasitif)
Sebuah kapasitor air-filled/terisi-udara dibuat sebagai suatu sensor kelembaban relative karena uap dalam atmosfer merubah permivitas elektrik udara menurut persamaam di bawah ini:
Dimana :
T = ketentuan suhu (dalam K)
P = adalah tekanan udara basah (dalam mHg)
Ps = adalah tekanan saturasi uap air ditemperatur T (dalam mHg)
H = adalah kelembaban relative (dalam %)

Rumus tersebut menunjukan konstanta dielektrik dari udara basah, dan untuk itu kapasitansi adalah sebanding dengan kelembaban relative.
Jarak atau ruang antara plat kapasitor dapat diisi dengan suatu isolator yang tepat yang memiliki konstanta dielektrik yang berubah secara signifikan suatu waktu tergantung kelembaban. Sensor kapasitif dapat dibentuk dari film polimer hygroscopic dengan lapisan metal elektroda pada bagian yang berlawanan. Kapasitansi suatu sensor kira-kira proporsional/sebanding dengan kelembaban relative H
---
Dimana Co adalah kapasitansinya pada H = 0
---
Pada gambar 13.3 menunjukkan sebuah block diagram system pengukuran kapasitif, dimana konstanta dielektrik dari contoh/sample material tersebut merubah frekuensi osilator.
Metode tersebut memiliki beberapa keterbatasan ; sebagai contohnya,keakuratannya kurang ketika pengukuran kelembaban dibawah 0,5%, material yang dijadikan contoh tersebut harus bersih dari parikel asing yang memiliki konstanta dielektrik relative yang tinggi (contohnya: benda metal dan plastic), dan suatu penentuan contoh pengukuran harus dipertahankan.
---
Sebuah sensor kelembaban film tipis dapat terbuat padasebuah substrat silicon. Sebuah lapisan dari SiO2 3000 Å thick ditempatkan pada suatu substrat n-Si (gbr. 13.4 B) Dua metal elektroda ditempatkan pada lapisan SiO2 tersebut
Metal-metal tersebut terbuat dari aluminium, chromium, atau phosphor yang didoping polysilikon (LPCVD)2.
Kerapatan elektroda berkisar 2000-5000 Å. Elektroda tersebut terbentuk dalam pola integritas yang ditunjukkan pada gbr.13.4 A.
Sensor yang paling baik dilapisi dengan sebuah lapisan dielektrik. Untuk lapisan ini, beberapa material dapat digunakan seperti vapor deposited SiO2 atau phosphorosilicate glass (CVDPSG).Kerapatan dari lapisan berkisar antara 30-4000 Å.
2. Electrical Conductivity Sensors (Sensor Konduktivitas Elektrik)
Resistansi dari banyak konduktor nonmetal secara umum tergantung pada kandungan air konduktor tersebut, yang merupakan suatu dasar dari sensor kelembaban resistif atau hygrostator
---
Sensor tersebut berisi suatu material yang secara relative resistivitasnya rendah yang berubah secara signifikan dibawah perubahan kondisi kelembaban.
Contoh lainnya dari sensor kelembaban konduktivitas adalah disebut dengan “Pope element”, yang terdiri dari polystyrene yang dilakukan/diperlakukan dengan asam sulfur untuk memperoleh karakteristik surface-resistivitas yang diinginkan.
Material lainnya yang menjanjikan untuk pembuatansuatu film dalam sensor konduktivitas adalah solidpolyelectrolytes karena konduktivita elektrik dari bahan itu bervariasi/berubah terhadap kelembaban.
Sensor kelembaban solid-state dapat dibuat dengan substrat silicon (gbr. 13.7 A) Silikon tersebut harus berkonduktansi tinggi, yang menyediakan garis edar elektrik dari elektroda aluminium hampa udara/vacuum yang ditempatkan pada permukaan sensor.
Suatu lapisan oksida yang dibentuk pada bagian atas lapisan aluminium konduktiv, dan pada bagian atas itu, alektroda lainnya dibentuk. Lapisan aluminium tersebut dianodized dalam suatu cara untuk membentuk permukaan oksida berpori.
Elektroda bagian paling atas/diatasnya terbuat dari suatu bentuk emas berpori yang dapat ditembus gas, dan diwaktu yang sama dapat menyediakan kontak elektric.
Oksida aluminium (Al2O3), seperti banyak material-material lainnya, yang dengan siap mengabsorbsi air ketika terkontak/terhubung dengan campuran gas yang mengandung air dalam keadaan beruap air.

3. Thermal Conductivity Sensors (Sensor Konduktivitas Thermal)
Penggunaan konduktivitas thermal dari gas untuk mengukur kelembapan dapat di ukur oleh sebuah sensor thermistor / dasar (gambar 13.8 a).Dua thermistor kecil (Rt1 dan Rt2) didukung dengan kawat-kawat tipis untuk memperkecil rugi konduktivitas thermal. Thermistor pada sebelah kiri dibuka agar gas yang berada di luar masuk melalui lubang, dan thermistor sebelah kanan tertutup dengan rapat dalam udara kering. Thermistor tersebut memperkuat / menghasilkan self- heating pada penerimaan arus rangkaian.
Awalnya, jembatan diseimbangi dalam udara kering untuk menentukan suatu nilai referensi nol. Keluaran dari sensor ini bertambah secara berangsur-angsur seperti kenaikan kelembapan absolute dari nol.

4. OPTICAL HYGROMETER
---
5. OSCILLATING HYGROMETER
download file ppt artikel ini :
Sensor Kelembaban (humidity).ppt

referensi:
Ciputra, Ahmad. 2009. Sensor Kelembaban
Fraden, Jacob. 2003. Modern Sensor. San Diego: Advance Monitor Corporation

Leia mais...

Apakah yang dimaksud dengan QR CODE itu?

Kode QR adalah sebuah kode matriks (atau dua-dimensi bar code ) yang dibuat oleh perusahaan Jepang Denso-Wave pada tahun 1994. The "QR" berasal dari "Quick Response", sebagai pencipta kode yang dimaksudkan agar isinya dapat diuraikan pada kecepatan tinggi.
QR Kode yang umum di Jepang , jenis yang paling populer dari dua kode dimensi. Selain itu, ponsel terbaru Jepang dapat membaca kode ini dengan mereka kamera.

 

Meskipun pada awalnya digunakan untuk pelacakan bagian dalam kendaraan bermotor, QR Codes sekarang digunakan dalam konteks yang lebih luas banyak, termasuk aplikasi pelacakan komersial dan berorientasi aplikasi yang ditujukan untuk kemudahan ponsel pengguna (dikenal sebagai penandaan mobile ).
QR Codes menyimpan alamat dan URL akan muncul di majalah, pada tanda-tanda, bus, kartu nama, atau hampir semua objek yang pengguna mungkin memerlukan informasi tentang. Pengguna dengan ponsel kamera yang dilengkapi dengan pembaca yang benar app dapat memindai gambar dari QR Code menyebabkan telepon browser untuk memulai dan mengarahkan ke URL diprogram.Tindakan menghubungkan dari objek dunia fisik dikenal sebagai hardlink atau hyperlink dunia fisik . Android sistem operasi mendukung penggunaan kode QR oleh native termasuk scanner barcode (ZXing) pada beberapa model dan browser mendukung URI redirection, yang memungkinkan QR Kode untuk mengirim metadata untuk aplikasi yang ada pada perangkat. Nokia Symbian Sistem operasi ini juga dilengkapi dengan barcode scanner, yang mampu membaca QR Codes.
Pengguna juga dapat menghasilkan dan mencetak sendiri QR Code untuk orang lain memindai dan menggunakan dengan mengunjungi salah satu dari beberapa situs gratis yang menghasilkan QR Code.

QR Kode kapasitas data
Numerik hanya Max.. 7,089 characters
Alfanumerik Max. 4,296 characters
Biner (8 bit) Max. 2,953 bytes
Kanji / Kana Max. 1,817 characters
Koreksi kesalahan kapasitas
Tingkat L 7% dari codewords dapat dikembalikan.
Tingkat M 15% dari codewords dapat dikembalikan.
Tingkat Q 25% dari codewords dapat dikembalikan.
Tingkat H 30% dari codewords dapat dikembalikan.
kode QR menggunakan Reed–Solomon error correction. Contoh di bawah ini mengilustrasikan bagaimana kode QR menangani distorsi. Pixels entah ditambahkan atau dihapus dari kode asli untuk menguji batas tingkat distorsi. Kedua gambar diubah tetap dikenali dengan menggunakan "Tingkat L" koreksi kesalahan.
 

Artikel ini adalah hasil terjemahan dari wikipedia berbahasa inggris
referensi utama :
http://en.wikipedia.org/wiki/QR_Code

Leia mais...

  ©microcontroller hobbies - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo